NU Prakarsai Televisi Islam

05 Maret 2008
NU Prakarsai Televisi Islam

Sumber: Duta Masyarakat 

Bongkar Perlakuan Tak Adil

JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memprakarsai pendirian stasiun televisi berbasis Islam di sejumlah negara Islam di dunia. Rencana itu akan disampaikan pada International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III di Bandung, Jawa Barat, pada 19 Juli mendatang.

Demikian diungkapkan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi saat menerima kunjungan Jaksa Agung Iran, Ayatollah Dorri Najaf Abadi, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (4/3).

“Diharapkan, nantinya, kita negara-negara Islam bisa siaran bersama melalui televisi tersebut,” ujar Sekretaris Jenderal ICIS yang juga Presiden World Conference on Religions for Peace itu.

Dalam kesempatan itu, Ayatollah Dorri juga menyatakan dukungannya atas rencana PBNU. Ia berharap, jika berhasil, televisi Islam tersebut nantinya dapat didirikan di negara-negara Islam lainnya. “Semoga cabang-cabangnya dapat dibentuk di negara Islam lainnya,” tandas dia.

Selain itu, Ayatollah Dorri juga menyatakan siap hadir pada ICIS III—forum ulama dan cendekiawan muslim se-dunia yang didirikan PBNU. Ia menyambut baik konferensi itu dalam upaya ‘membongkar’ perlakuan tidak adil oleh negara-negara ‘musuh’ Islam pada dunia Islam.

“Negara-negara Islam harus mengambil langkah-langkah efektif untuk membongkar fitnah-fitnah yang dikeluarkan musuh-musuh Islam,” pungkas Ayatollah Dorri.
Selain itu, katanya, pada forum ICIS III bertajuk rekonsiliasi konflik itu, harus pula dibahas nasib sejumlah negara-negara Islam yang saat ini sedang mengalami konflik. Di antaranya, Irak, Libanon dan Palestina.

Sebelumnya, Hasyim mengungkapkan, ICIS III yang bakal dihadiri para ulama dan cendekiawan muslim se-dunia itu juga akan membicarakan upaya kerja sama dalam bidang peningkatan pendidikan dan ekonomi negara-negara Islam.

“Namun, kerja samanya merupakan kerja sama ‘swasta’, p to p (person to person/perorangan). Atau kerja sama antar-ulama di negara-negara Islam,” terang Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu. (amh)

Tinggalkan komentar